Front-end Development mengacu pada pembuatan bagian website yang berinteraksi dengan pengguna, seperti tombol dan kotak teks, dengan menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript.
Front-end Developer menggunakan laptop untuk bekerja
Front-end Development adalah pengembangan sisi klien, mengacu pada desain dan pembuatan antarmuka pengguna grafis (GUI) website apa pun yang berinteraksi dengan pengguna. Front-end Development biasanya dilakukan menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript.
Front-End dan Back-End Development
Bagian belakang kadang-kadang disebut sebagai pengembangan sisi server karena berurusan dengan data, informasi pengguna, dan server website. Pengembangan front-end berkaitan dengan cara pengguna melihat dan berinteraksi dengan website. Bayangkan sebuah website terdiri dari dua bagian yang bekerja sama untuk membangun fungsionalitas.
Jika kita melihat halaman login Facebook, kita akan melihat gambar di bagian depan website, bersama dengan kotak teks yang digunakan untuk memasukkan email dan kata sandi Anda, dan tombol login di bagian belakang website, yang melakukan autentikasi setelah Anda memasukkan data Anda.
Mengapa Front-End Development Penting?
Front-end development menghubungkan desain website dengan pengembangan back-end. Dengan kata lain, pengembangan front-end menciptakan dan mengelola pengalaman pengguna dengan menjembatani data back-end dan interaksi pengguna dengan situs web.
Desain front-end yang baik membuat website tidak terlalu membingungkan dan lebih mudah diakses oleh pengguna sehingga mereka dapat menggunakan website secara efisien.
BACA JUGA : Pengertian Apa itu OOP: Prinsip, Kelebihan dan Kekurangan
Front-End Development Tools
Tampilan depan website dapat dibuat dalam dua cara. Anda dapat menggunakan platform untuk melakukan semua pekerjaan berat atau menggunakan alat tingkat rendah untuk memiliki kontrol lebih besar.
Jika Anda ingin mengurangi pengkodean, Anda dapat menggunakan platform seperti WordPress, Joomla, dan Drupal, yang dapat membantu Anda membangun website yang berfungsi penuh. Namun, Anda dapat menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript untuk mendapatkan lebih banyak pilihan dan mengontrol tampilan dan fungsi website Anda.
1. Bahasa skrip hypertext, atau HTML
HTML adalah inti dari hampir semua halaman web dan merupakan inti dari proses pengembangan situs web. Dalam HTML, hypertext berarti bahwa teks memiliki tautan yang tertanam di dalamnya. Jika seseorang mengklik halaman tertentu, mereka akan dibawa ke halaman web yang berbeda. Teks memiliki kemampuan untuk dikonversi menjadi gambar, tabel, atau representasi lainnya karena markup. Berpikir tentang HTML sebagai kode yang menyediakan kerangka kerja untuk melihat website.
2. CASCADING STYLE SHEETS (CSS)
CSS mengatur tampilan situs web dan memungkinkan Anda mengubah warna dan gaya. HTML membangun kanvas situs web, dan CSS adalah cat yang Anda butuhkan untuk mendesain kanvas tersebut. Anda bisa menambahkan CSS secara internal, di luar, atau di berbagai tag HTML.
3. Javascript
JavaScript adalah bagian terakhir dari teka-teki ini. Ini membuat kanvas HTML dan lukisan CSS menjadi dinamis dan fungsional, dan juga membuat tampilan depan Anda hidup.
BACA JUGA: Jasa Pembuatan Website Design Profesional Premium Elegan untuk Perusahaan dan Bisnis
Pengembangan Front-End Sulit?
Memulai pengembangan front-end menghadirkan banyak tantangan. Pengembang front-end harus mahir dalam HTML, CSS, dan JavaScript serta terbiasa membuat antarmuka untuk berbagai perangkat.
Keahlian yang Kompleks
Agar front-end development menjadi efisien, semua elemen desain, termasuk HTML, CSS, dan JavaScript, harus bekerja sama untuk memberikan pengalaman pengguna yang terbaik. Sebagai pengembang front-end, Anda harus mahir dalam ketiga alat perangkat lunak tersebut.
Adopsi Browser/Perangkat
Tujuan utama dari setiap website adalah agar pengguna dapat mengaksesnya dari berbagai alat dan browser. Pengguna membutuhkan data situs web dalam format yang mudah dibaca dan dinavigasi. Saat ini, hal tersebut tidaklah mudah karena pengguna membuka situs web dari berbagai perangkat dengan ukuran dan resolusi layar yang berbeda. Seorang pengembang front-end harus memastikan bahwa situs mereka tampil dengan benar di browser yang berbeda dan di semua sistem operasi, yang membutuhkan proses perencanaan dan pengujian yang sangat hati-hati.