Konversi terjadi ketika pengunjung website melakukan tindakan yang memberikan nilai bagi bisnis, seperti mengklik link, mengisi dan mengirikan form, dan melakukan pembelian.

Untuk mengukur keberhasilan kampanye, marketer akan melacak berbagai metrik, termasuk persentase pengguna yang menyelesaikan tindakan yang diinginkan yang disebut conversion rate.

Apa itu Conversion Rate?

Conversion rate adalah persentase pengunjung website yang menyelesaikan sasaran konversi atau tindakan apa pun dianggap penting selama memenuhi sasaran kampanye.

Beberapa contoh umum sasaran konversi meliputi:

  • Mengunduh e-book gratis
  • Berlangganan newsletter
  • Menjawab survei
  • Meninggalkan komentar
  • Berlangganan software
  • Menyewa layanan
  • Membeli produk

Tindakan yang secara langsung mempengaruhi pendapatan perusahaan, seperti penjualan dan permintaan penawaran, menghasilkan konversi makro. Sedangkan untuk tindakan yang tidak secara langsung memengaruhi pertumbuhan pendapatan, seperti survei, feedback, dan komentar media sosial, menghasilkan konversi mikro.

Di samping metrik penting lainnya, tingkat konversi memungkinkan marketer mengukur kinerja kampanye mereka. Semakin tinggi tingkat konversi, semakin efektif kampanye tersebut dalam mengubah prospek menjadi prospek atau pelanggan.

Secara global, rata-rata tingkat konversi e-commerce berkisar antara 1% dan 4%. Angka-angka ini bervariasi di berbagai wilayah, negara, musim, perangkat, serta strategi marketiong. Misalnya, pada kuartal kedua tahun 2021, tingkat konversi rata-rata di AS adalah 2,8%. Di Inggris Raya, rata-rata mencapai 4,4%.

BACA JUGA : Jasa Pembuatan Website Bali Terbaik Profesional

Apa yang Mempengaruhi Conversion Rate?

Ada beberapa faktor mempengaruhi conversion rate dalam marketing campaign. Memahami faktor-faktor ini akan memungkinkan bisnis untuk memaksimalkan kinerja kampanye.

Mengidentifikasi area di mana conversion rate dapat ditingkatkan akan membantu bisnis menghasilkan lebih banyak penjualan dengan jumlah trafik yang sama.

Katakanlah, sebuah bisnis menghabiskan sekitar $2.000 per bulan untuk mendapatkan 700 pengunjung website yang unik. Marketer bisa mendapatkan dua kali lipat dari nilai belanja iklan mereka jika mereka dapat menggandakan tingkat konversi. Atau, mereka dapat mengurangi pengeluaran iklan mereka dan tetap mencapai tujuan konversi mereka.

BACA JUGA : Memahami Behavioral Segmentation: Manfaat dan Jenis Segmentasi Perilaku

Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi conversion rate:

Proposal nilai

Setiap kampanye harus memiliki proposisi nilai yang unik untuk mendorong konversi. Proposi nila adalah nilai yang dijanjikan bisnis untuk diberikan kepada konsumennya.

Proposisi nilai yang solid harus menjelaskan apa produk atau layanan tersebut, apa manfaatnya, dan apa yang membuatnya berbeda dari kompetitor. Proposisi ini harus jelas, lugas, dan ringkas. Proposisi ini juga harus menarik dan mendesak untuk memotivasi prospek untuk mengambil tindakan.

Pengalaman pengguna

Pengalaman pengguna yang berkualitas tinggi dapat mendorong lebih banyak konversi. Dengan hambatan online yang minimal, bisnis dapat memastikan perjalanan pembeli yang mulus dan memandu pengunjung mereka untuk melakukan konversi. Perusahaan atau bisnis dapat menghasilkan prospek dan mengubah pengunjung menjadi pelanggan yang membayar.

Desain web yang responsif dan ramah seluler dapat membuat website dapat dinavigasi dan diakses di berbagai perangkat. Hal ini memastikan pengalaman pengguna yang berkualitas tinggi bagi siapa pun yang mengunjungi website.

Pages Speed Website

Kecepatan halaman yang lebih cepat dapat membantu meminimalkan penurunan pelanggan. Konsumen modern dapat menunggu sekitar dua hingga tiga detik untuk memuat landing page. Jika waktu muat halaman lebih lama dari itu, pengunjung akan sering meninggalkan website.

BACA JUGA : Mengenal Digital Branding Agency: Apa yang dilakukan Agensi Digital Branding

Cara Menghitung Conversion Rate

Mengetahui cara menghitung conversion rate adalah penting dalam marketing karena hal ini memberi tahu pemasar seberapa efektif kinerja kampanye mereka.

Untuk menghitung rasio konversi kampanye, ambil jumlah total konversi dan bagi dengan jumlah total pengunjung unik. Kemudian, kalikan angka desimal dengan 100 untuk mendapatkan persentasenya. Misalnya, bisnis menerima 1.000 konversi dari 2.000 interaksi, tingkat konversi mereka adalah 50%.

Jika marketer memiliki beberapa sasaran konversi, maka mereka harus melacak dan mengukurnya satu per satu.

Berikut adalah variasi rumus yang berbeda:

  • Tingkat konversi = (jumlah total konversi / jumlah total pengunjung unik) x 100
  • Tingkat konversi = (jumlah total konversi / jumlah total pelanggan baru) x 100
  • Tingkat konversi = (jumlah total konversi / jumlah total prospek) x 100

Rumus yang ideal tergantung pada tujuan akhir bisnis. Pembilang mengukur jumlah total sasaran konversi yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu, sedangkan penyebut mengukur total lalu lintas.

Tingkat konversi dapat dihitung secara manual atau menggunakan alat online. Banyak platform periklanan dan analisis modern seperti Google Analytics, Google Ads, dan iklan Facebook dapat menghitung tingkat konversi untuk marketer.

Author

Digital Marketer: Facebook, Google Ads, Intagram Ads, SEO Specialist, SEO Content Writer, SEO Copywriter, Blogger

Write A Comment

Sales support kami disini siap membantu Anda!