Object-oriented programming atau OOP adalah paradigma pemrograman yang didasarkan pada konsep “objek”, yang dapat berisi data, dalam bentuk field, yang sering dikenal sebagai atribut; dan kode, dalam bentuk prosedur, yang sering dikenal sebagai metode.

Dengan OOP, pengembang dapat membuat software yang terbagi dalam objek tertentu daripada merangkai kode berdasarkan function dan logic.

Apa sebenarnya OOP? Glints akan memberikan penjelasan dalam artikel ini.

Apa itu OOP

Menurut Techtarget, pemrograman berorientasi objek (OOP) adalah metode pemrograman.

Program yang telah ada terdiri dari kombinasi beberapa komponen kecil yang sudah ada sebelumnya.

Hal ini dapat membuat pekerjaan programmer lebih mudah saat mereka mengembangkan program.

“Class” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kumpulan objek yang saling terkait dan disusun dalam kelompok ini.

Untuk menyelesaikan masalah program yang rumit, objek-objek tersebut nantinya akan berinteraksi satu sama lain.

Dengan OOP, developer dapat lebih fokus pada objek yang dapat dimanipulasi daripada pada logic yang akan dimanipulasi sebelumnya.

Metode ini menyediakan metode yang mudah untuk mengatasi kerumitan pemrograman.

Tujuan utama Open Source Programming (OOP) adalah untuk mengatasi kelemahan pendekatan pemrograman konvensional.

Prinsip-Prinsip OOP

Empat prinsip yang menentukan penggunaan object-oriented programming. Keempat prinsip OOP berikut termasuk dalam Freecodecamp:

Jasa SEO Profesional Berkualitas

1. Encapsulation

Pengkapsulan, juga dikenal sebagai “Encapsulation”, adalah ketika berbagai metode atau data digabungkan menjadi satu unit data.

Ini berarti bahwa berbagai objek dalam class tersebut dapat beroperasi secara mandiri tanpa terpengaruh oleh objek lainnya.

Encapsulation dapat membuat pembacaan kode lebih mudah. Hal ini terjadi karena informasi yang disajikan sudah terintegrasi dan tidak perlu dibaca secara menyeluruh.

Dengan proses enkapsulasi, lebih mudah untuk menggunakan objek kelas karena kita tidak perlu mengetahui semua aspek.

Jasa Pembuatan Website Berkualitas Konverzi.com

2. Abstraction

Konsep abstraction adalah konsep berikutnya. Konsep ini memungkinkan pengembang mengontrol suatu fungsi tanpa mengetahui cara kerjanya.

Selain itu, abstraksi berarti menyembunyikan rincian latar belakang dan hanya menampilkan informasi penting untuk lingkungan luar.

Ini adalah proses menyederhanakan gagasan kehidupan nyata menjadi bagian yang sangat penting.

Seperti halnya ketika Anda menggunakan handphone, Anda hanya dapat memberikan suatu perintah dan tidak tahu bagaimana proses terlaksana.

BACA JUGA : Jasa Pembuatan Website Profesional untuk Perusahaan dan Bisnis Design Premium Elegan

3. Inheritance

Kemampuan untuk membentuk class baru yang memiliki fungsi turunan atau sebanding dengan fungsi sebelumnya dikenal sebagai inheritance dalam konsep OOP.

Konsep ini memerlukan sistem bertingkat atau hierarki. Dengan kata lain, kemiripan fungsi lebih rendah dengan turunan atau subclass.

4. Polymorphism

Polymorphism adalah prinsip OOP terakhir. Polymorphism pada dasarnya adalah kemampuan suatu data atau pesan untuk diproses dalam berbagai bentuk.

Polymorphism adalah karakteristik OOP utama. Tanpa hal ini, pemrograman OOP tidak dapat dianggap lengkap.

Polymorphisme sendiri berarti bahwa interface yang sama dapat mengakses objek yang berbeda-beda.

Sebagai contoh, Anda memiliki kemampuan untuk menghitung luas suatu objek yang berbentuk segitiga, lingkaran, atau persegi.

Tentu saja, ada rumus perhitungan khusus untuk ketiga benda tersebut.

Polymorphism memungkinkan untuk memasukkan fungsi perhitungan luas ke tiga benda tersebut, dengan metode perhitungan unik untuk masing-masing.

Ini pasti akan membuat perintah yang sama lebih mudah untuk beberapa class atau subclass tertentu.

Kelebihan OOP

1. Parallel development

Masing-masing programmer dapat membangun class mereka sendiri saat bekerja dalam tim.

Komponen yang sudah dibentuk dapat digabungkan menjadi satu kesatuan setelah membangun class secara tersendiri.

Itu pasti menghemat lebih banyak waktu daripada membangun kelas satu per satu.

2. Reusable

OOP memberi Anda kemampuan untuk menggunakan berbagai class yang telah Anda buat sebelumnya.

Ini pasti akan menjadi lebih mudah untuk diterapkan pada proyek lain yang serupa. Selain itu, Anda dapat mengubah kelas tersebut sesuai dengan kebutuhan.

3. Scalability

OOP bertujuan untuk mempermudah kebutuhan program yang lebih luas atau kompleks.

Ini membuatnya lebih mudah untuk menambahkan beberapa fungsi, object, atau class lainnya ke program yang sudah ada jika terjadi perkembangan.

Selain itu, program tersebut masih dapat beroperasi dengan baik.

BACA JUGA : Apa itu GUI? Komponen, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan

Kekurangan OOP

1. Tidak efesien

OOP akan menghabiskan lebih banyak CPU. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan perangkat terbaru saat melakukan pengembangan dengan Open Source Programming (OOP).

2. Membutuhkan pengendalian data yang ketat

Kebutuhan akan kontrol yang cukup ketat terhadap kode tersebut adalah hal lain yang dikemukakan oleh pengembang tentang Open Source Programming (OOP).

Ini disebabkan oleh konsep Open Source Programming (OOP) yang akan menghasilkan kode baru jika kode sebelumnya tidak berfungsi dengan baik.

Ini pasti akan membebani perangkat Anda.

3. Potensi duplikasi

Mengembangkan program baru dari yang telah ada sebelumnya akan menjadi lebih mudah berkat berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh Open Source Programming (OOP).

Namun, hal ini justru membuat berbagai proyek terlihat seperti duplikat.

Author

Digital Marketer: Facebook, Google Ads, Intagram Ads, SEO Specialist, SEO Content Writer, SEO Copywriter, Blogger

Write A Comment

WeCreativez WhatsApp Support
Sales support kami disini siap membantu Anda!