Wireframe adalah kerangka dua dimensi dari sebuah halaman web atau aplikasi.
Wireframe memberikan gambaran yang jelas tentang struktur halaman, tata letak, arsitektur informasi, alur pengguna, fungsionalitas, dan perilaku yang diinginkan.
Istilah wireframe dan wireframing sudah familiar bagi desainer UI/UX. Secara sederhana, wireframe berfungsi sebagai kerangka kerja awal sebelum desain halaman online atau antarmuka aplikasi.
Tahap penting dalam desain produk, wireframing, harus dipahami dengan baik. Jadi, pelajari lebih lanjut tentang wireframe!
Cara desainer UI/UX membangun website dan aplikasi secara struktural disebut wireframing.
Kerangka gambar adalah definisi sederhana dari wireframe.
Merancang kerangka garis besar untuk sebuah aplikasi atau website dikenal sebagai desain wireframe.
Dengan menggunakan wireframe, Anda dapat merancang struktur halaman yang baik, layout, arsitektur informasi, aliran pengguna, fungsionalitas, dan perilaku pengguna yang diinginkan.
Sebelum developer mulai membuat antarmuka menggunakan kode, wireframe adalah tahap penting di mana stakeholder menyetujui letak informasi untuk website dan aplikasi.
Dengan menggunakan gambar dengan tangan atau software khusus, wireframing dapat dilakukan dengan mudah.
Apa Manfaat Penggunaan Wireframe?
1. Memastikan bahwa ide terkait dengan pengguna
Menurut Career Foundry, wireframe adalah cara mudah bagi orang untuk memberikan masukan dan rekomendasi tentang desain website atau aplikasi selama tahap wireframing.
Selain itu, hal ini memudahkan komunikasi antara stakeholder dan desainer.
Proses wireframing tidak hanya bertujuan untuk mengumpulkan umpan balik dari pengguna dan stakeholder, tetapi juga bertujuan untuk menentukan masalah utama yang dihadapi pengguna.
Dimungkinkan untuk menggunakan data yang diperoleh selama tahap wireframing untuk memperbaiki ide dan desain product.
Selain itu, desainer juga menggunakan wireframe untuk mengukur bagaimana pengguna berinteraksi dengan antarmuka yang didesain pada aplikasi atau website.
Desainer menggunakan informasi ini untuk belajar lebih banyak tentang pengguna dan membuat product yang mudah dan nyaman bagi semua orang.
2. Menjelaskan fitur
Lebih baik menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami saat mengkomunikasikan ide desain kepada klien.
Wireframing adalah cara yang tepat untuk itu.
Lebih mudah untuk mengkomunikasikan fitur, fungsi, dan tujuan sebuah web atau aplikasi dengan wireframing.
Stakeholder akan memiliki kemampuan untuk menentukan jumlah ruang yang perlu dialokasikan untuk fitur yang dirancang, mengidentifikasi hubungan antara arsitektur informasi dan desain visual, dan menjelaskan bagaimana berfungsinya sebuah online atau aplikasi.
Seluruh elemen desain dan fungsinya menjadi lebih jelas setelah digunakan wireframing.
Hal ini juga memudahkan pemahaman tentang cara kerjanya, sehingga pilihan yang tepat dapat dibuat sebelum tahap perancangan selanjutnya.
BACA JUGA : Jasa Pembuatan Website Profesional Design Premium dan Elegan
3. Mudah dan Harga Terjangkau
Wireframe disukai oleh banyak desainer UI dan UX karena sangat mudah dan murah untuk dibuat.
Kamu bisa membuat sketsa wireframe dengan cepat tanpa uang hanya dengan kertas dan pulpen.
Selain itu, Anda dapat dengan mudah membuat wireframe digital dengan berbagai program dan alat.
Elemen dalam Wireframe
1. Desain dan Informasi
Untuk menyampaikan konten atau informasi yang ingin disampaikan secara efektif kepada pengguna, Anda dapat menggunakan desain informasi wirefram
Thumbnail, link, paragraf, gambar, dan input adalah contoh elemen desain informasi.
2. Mengakses
Design antarmuka web atau aplikasi harus mudah digunakan.
Jika tidak, pengguna akan segera meninggalkan website atau aplikasi yang Anda buat.
Salah satu cara untuk memastikan pengguna tahu di mana mereka bisa menemukan informasi adalah navigasi yang jelas.
Website atau aplikasi dengan navigasi yang baik tampak lebih rapi dan professional.
3. Desain GUI
Seleksi dan penempatan elemen seperti tombol, link, judul, text-align, ukuran font, dan lain-lain adalah proses yang dikenal sebagai desain interface atau desain antarmuka dalam wireframe.
Untuk membuat antarmuka yang telah dibuat lebih mudah digunakan oleh pengguna, elemen-elemen ini sangat penting.
BACA JUGA : Tips Cara Membuat Landing Page Hasilkan Konversi
Jenis-jenis Wireframe
Tiga jenis wireframe utama adalah low-fidelity, mid-fidelity, dan high-fidelity.
Detail data yang ditampilkan membedakan ketiga jenis wireframe ini.
1. Wireframe berkualitas rendah
Salah satu representasi visual yang paling umum adalah wireframe low-fidelity.
Pada umumnya, proses desain wireframe dimulai dengan desain wireframe low-fidelity.
Wireframe low-fidelity masih sangat sederhana dan tidak terinci karena dibuat tanpa ukuran dan akurasi piksel.
Saat desainer UI/UX pertama kali mendapatkan ide dan mencoba merancang dasar konsep, mereka biasanya membuat wireframe yang tidak berkualitas tinggi.
2. Wireframe berkualitas medium
Sebagian besar desainer UI dan UX menggunakan wireframe berkualitas medium.
Jika dibandingkan dengan wireframe low-fidelity, wireframe mid-fidelity memiliki detail yang lebih baik.
Pada tipe wireframe ini, setiap fitur web atau aplikasi dapat berbeda dengan jelas.
Untuk memperjelas elemen yang ada, wireframe medium fidelity biasanya dibuat dengan warna hitam putih atau sedikit abu-abu.
Untuk membuat wireframe mid-fidelity, Sketch atau Balsamiq adalah alat yang dapat digunakan.
3. Wireframe dengan tingkat akurasi tinggi
Berbeda dengan jenis wireframe lainnya, wireframe high-fidelity memiliki detail yang paling rinci.
Tipe wireframe ini memiliki layout yang khusus untuk setiap pixel.
Dengan using tipe wireframe ini, rencana gambar dan konten serta detail lainnya telah ditampilkan dengan jelas.
Ketika idenya benar-benar matang dan desainer sudah siap untuk membuat komponen yang lebih kompleks seperti menu atau peta interaktif, biasanya dibuat wireframe berkualitas tinggi.
