Penggunaan white label adalah hal penting untuk dipertimbangkan jika Anda berencana menjalankan bisnis.
Para pelaku bisnis ritel sering memilih white label sebagai salah satu cara untuk memulai bisnis mereka.
Konsep ini tidak hanya akan mempermudah branding, tetapi juga akan membantu mempercepat pertumbuhan bisnis Anda.
Namun, apakah Anda benar-benar tahu apa yang dimaksud dengan white label? Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang hal itu, simak penjelasan berikut tentang definisi, fungsi, dan cara memulai bisnis white label!
Apa itu White Label?
White label adalah sebuah produk yang dijual oleh penjual dengan brand dagang sendiri tetapi diproduksi oleh pihak ketiga atau perusahaan manufaktur dikenal sebagai white label.
Dengan kata lain, produsen tanpa label merek menjual barang jadi kepada penjual, yang kemudian menjual kembali barang tersebut kepada penjual.
Contoh White Label
Ketika perusahaan A membeli 150 baju kaos dari produsen atau pabrik tanpa brand, ini adalah contoh penggunaan konsep white label.
Kemudian pakaian dikemas dan dijual kembali dengan merek perusahaan A. Inilah yang dimaksud dengan white label.
Bahan makanan, sembako, makanan ringan, pakaian, aksesori, dan banyak lagi adalah contoh produk dengan white label.
Fungsi White Label untuk Perusahaan
Barang-barang dengan brand dagangnya sendiri mungkin dijual di minimarket.
Dalam banyak industri, seperti ritel, toko kelontong, supermarket, dan e-commerce, konsep pelabelan ini sangat umum.
Namun, apa peran white label dalam bisnis? Dengan demikian, penggunaan white label memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah:
1. Produksi tidak diperlukan
Salah satu keuntungan menggunakan label putih adalah Anda tidak perlu mempertimbangkan proses produksi secara menyeluruh lagi.
Karena produsen atau perusahaan manufaktur yang terkait akan melakukannya sepenuhnya, dan Anda dapat membeli produk siap pakai langsung dari pemasok.
2. Meningkatkan Efiensiensi Bisnis
Selain itu, menggunakan white label akan membuat bisnis Anda berjalan lebih cepat, lebih mudah, dan lebih efektif.
sehingga Anda dapat berkonsentrasi pada memaksimalkan proses marketing bisnis Anda untuk memastikan bahwa produk tersebut dapat laku di pasaran.
3. Biaya Pokok Kecil
Menurunkan harga pokok selama operasi bisnis adalah keuntungan lain dari white label. Bagaimana bisa terjadi hal ini?
Jika Anda membeli barang dari pemasok dengan label putih, biasanya harganya lebih murah, terutama jika Anda membeli banyak.
Dengan cara ini, Anda dapat menaikkan harga jual untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
BACA JUGA : Jasa SEO Bali Profesional Tingkatkan Konversi
4. Membantu Perkembangan Perusahaan
Seperti yang disebutkan sebelumnya, konsep white label memungkinkan Anda mengembangkan bisnis Anda dengan lebih mudah.
Anda tidak hanya dapat menghemat waktu, tetapi juga dapat mengurangi biaya operasional, energi, dan sumber daya. Bahkan, Anda tidak perlu melakukan penelitian produk, desain, atau hal lainnya.
untuk memungkinkan Anda berkonsentrasi pada pengembangan bisnis dan pengembangan lini produk yang lebih luas dengan mudah dan cepat.
5. Keuntungan Lebih Banyak
Terlepas dari biaya operasional yang cukup rendah dan harga jual dari supplier yang cenderung murah, bisnis white label dikenal dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Kelemahan White Label
Di balik banyak manfaatnya, Anda harus mempertimbangkan beberapa kelemahan produk white label sebelum memulai bisnis Anda, seperti:
1. Kualitas Produk Belum Dijamin
Kelemahan pertama dari produk dengan white label adalah kualitasnya belum terjamin karena perusahaan manufaktur sepenuhnya bertanggung jawab atas proses produksi.
Anda tidak dapat meminta spesifikasi khusus sesuai keinginan Anda dan hanya menerima barang jadi.
Oleh karena itu, untuk mengetahui produk mana yang akan Anda gunakan, penting untuk melakukan penelitian terlebih dahulu dengan pemasok.
2. Kurangnya Kreativitas dan Inovasi
Selain itu, karena produk jenis ini diproduksi secara massal untuk mengurangi biaya operasional, white label biasanya tidak memiliki banyak inovasi.
Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa produk dengan white label lebih murah dan banyak dijual, dengan hanya merek dan logo yang membedakannya.
Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati saat bersaing dengan pesaing lainnya.
3. Penjual Harus Kreatif
Untuk memastikan bahwa produk white label tersebut mampu bersaing di pasar, sebagai penjual, Anda diharuskan untuk menjadi inovatif.
Dengan produk yang sama, Anda harus memiliki kemampuan untuk membuat kemasan dan brand yang unik yang akan menarik perhatian pelanggan.
BACA JUGA : Apa itu Marketing Sponsorship? Jenis, Manfaat dan Contoh
Cara Memulai Perusahaan White Label
Setelah mengetahui keuntungan dan kerugiannya di atas, berikut adalah beberapa saran yang dapat Anda ikuti jika Anda ingin memulai bisnis white label dengan produk.
Pertama, lakukan survei ke berbagai perusahaan manufaktur untuk menemukan supplier yang paling tepat untuk bisnis Anda.
Pilih supplier yang memenuhi standar atau tujuan bisnis Anda, termasuk lokasi, harga jual, dan kualitas produk.
Dengan membuat logo, brand, dan tagline sebagai strategi promosi, Anda mendefinisikan branding.
Dengan menampilkan iklan menarik di berbagai platform, Anda dapat menjual barang dan jasa Anda kepada pelanggan.
Nah, sekarang sudah tahu kan apa itu white label, contoh, hingga kelebihan dan kekurangannya.
Konsep ini diketahui dapat membantu memperlancar proses bisnis, sebab kamu dapat fokus melakukan pemasaran sementara supplier bertanggung jawab dalam hal produksi. Semoga artikel ini bermanfaat!
Jasa SEO, Digital Marketing dan Pembuatan Website White Label
Apabil Anda memerlukan SEO, Digital Marketing dan Pembuatan Website White Label, Konverzi akan membantu Anda mengembangkan bisnis Anda, sehingga tidak perlu repot. Kami akan membantu client Anda dalam SEO, Digital Marketing dan Pembuatan Website White Label.